Dengan menyebut nama Allah....
Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga
terlimpah kepada Rosulillah. Wa Ba`du :
Kami menulis surat kami, ketika kami sebagai tawanan
yang digiring secara paksa, dan diborgol secara hina. Kami menulis dalam
keadaan dililit oleh rasa lapar dan rasa sakit. kami menulis dalam keadaan air
mata kami hampir kering kerana selalu banyaknya menangis. Kami menulis, disaat
kami terhalang untuk mendapatkan sarana hidup yang paling mendasar sekalipun.
Saya tidak tahu, dari mana kami harus memulai dan di
mana harus mengakhirinya. Paksaan, penghinaan dan kematian menjadi deretan
realiti harian kami. Kehormatan kami dilecehkan. Agama kami dicerca.
Orang-orang Nushoiriyah yang Pendengki, Allah menguji kami dengan mereka. Lebih dari itu, kami tidak mendapatkan sesuatu untuk
dimakan. Dipagi hari, kami hanya bisa memimpikan sepotong roti basi. Penjara
ini telah dikepung selama setahun. Kurang lebih 800 tawanan meninggal akibat
lapar. Adanya berbagai serangan, menjadikan kami sebagai pihak yang paling
dirugikan. Darah-darah kami diperdagangkan oleh orang-orang yang mengaku datang
untuk membebaskan kami.
Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah. Kami
hanya menjadi bahan mainan di tangan mereka. Mereka menabuh gendang dan meniup
seruling dan mengumpulkan berbagai bantuan, kemudian tidak ada yang kami saksikan
selain KEBOHONGAN. Penjara ini telah menjadi kuburan bagi para Muhajirin dan
pertempuran “Pembebasan Tawanan” hanya menjadi pertempuran “Penimbunan bagi para
tawanan”. Hanya kepada Allahlah tempat mengadu …. Kami senantiasa menunggu,
semoga Allah memberikan kebebasan dan jalan keluar kepada kami....Maka, kami katakan kepada para singa Daulah …. Di
manakah kalian ??? … Kami adalah saudara kalian yang berada di tengah-tengah
kalian. Para penyembah Basyar dan keturunan Majusi telah menguasai kami …. Di
manakah kalian dari semua ini ..??? Tidakkah kalian mendengar sabda Nabi Saw :
“Bebaskanlah tawanan ….” ???
Kenapa kalian tidak segera menyambut ?? Bukankah kami
adalah orang yang paling berhak (untuk mendapatkan pengorbanan) dengan regangan
nyawa dan harta demi pembebasan kami ??? … Apa alasan kalian …??? Padahal Allah
telah memuliakan kalian dengan berbagai senjata, para ksatria dan harta ???
Bukankah diantara prioritas Amir kita “Abu Umar Al Baghdady” dan yang setelah
beliau yaitu “Abu Bakar Al Baghdady” adalah pembebasan para tawanan meskipun
hal itu menyebabkan nyawa-nyawa meregang dan harta benda habis ??
Di
manakah kepedulian kalian terhadap para tawanan penjara Aleppo ?? Kehormatan
kami dilecehkan, agama kami dihina dan tubuh-tubuh kami sudah tidak lagi mampu
menanggung (derita). Kami semua sudah sekarat. Kami semua meminta kepada kalian
dengan nama Allah, di manakah kepedulian kalian terhadap semua ini ?? Bukankah
kami saudara kalian ?? Bukankah kami adalah umat Islam ?? Bukankah kami adalah
orang-orang yang Allah telah memerintahkan kalian untuk berperang demi
membebaskan kami ?? Di manakah kemarahan kalian kerana Allah dan Rasul-Nya ?
Demi Allah, Kalian akan ditanya oleh Allah tentang kami. Dan kalian akan
benar-benar dihisab kerana ketidak pedulian kalian terhadap kami … Sungguh,
kami memohon pertolongan kalian. Takutlah kepada Allah … Takutlah kepada Allah
dalam perihal tawanan … ( sekali lagi ) Takutlah kepada Allah dalam perihal
tawanan … Tolonglah kami … Bebaskanlah kami … Hancurkanlah penjara sekalian
bersama kami dan para thoghut itu semuanya. Kami menunggu sikap kalian …
Tidakkah kalian mahu menyambut (seruan ini) wahai para Anshor …?? Tidakkah
kalian mahu menyambut (seruan ini) wahai para Muhajirin ??? Duhai orang yang
telah meninggalkan keluarga dan kampong halaman kalian dan kalian telah
berangkat berjihad ke negeri Syam.
Perhatikanlah penjara Alleppo.
Lalu gempurlah penjara tersebut. Timpakanlah berbagai
bencana dan kehancuran kepada para sipir durjana. Perlihatkanlah kepada mereka
kemuliaan seorang Muslim. Perlihatkanlah kepada kami (aksi kalian) terhadap
mereka yang bisa melegakan dada-dada kami dan mendinginkan hati-hati. Terakhir,
kami mengharapkan balasan kalian atas surat kami ini, dengan kami melihat para
tentara Daulah dan para singanya berada di pintu-pintu penjara sebagai para
penakhluk dengan idzin Allah. Kami tidak menginginkan kicauan-kicauan di twitter
maupun statemen-statemen. Kerana, hal ini sama sekali tidak mengubah kondisi
kami.
Assalamu`alaikum warohmatullohi wa barokatuh...
Saudara kalian di Penjara Aleppo …
0 comments:
Post a Comment