Kisah
penumpang menjadi korban di pesawat Malaysia
Airlines MH370 hingga kini masih hilang menjadi sangat mengharukan. Tak seorang
pun menyangka, orang-orang yang mereka kasihi harus pergi dengan cara tak
diinginkan. Lenyap.
Paul
Weeks hari itu hendak terbang ke Kota Mongolia, China. Lelaki Australia ini
hendak bekerja di sana. Sebelum berlepas, Weeks menanggalkan cincin kawin dan
jam dari jejarinya lalu memberikannya pada isteri, Danica...
"Jika
sesuatu terjadi padaku, berikan cincin ini pada anak pertama kita dan jamnya
untuk si bungsu," ujar Weeks saat itu.
Danica
menggambarkan, sebelum suaminya ikut menjadi korban hilang Malaysia Airlines,
dia memberikan saat-saat terindah dan seolah tahu ini adalah pertemuan terakhir
dengan keluarga.
"Dia memelukku dan mengatakan mencintai aku serta anak-anak. Oh, Tuhan, aku menyayanginya. Semoga dia dan yang lain segera ditemukan," Danica berkata sambil menangis. Dadanya naik turun lantaran sesak menahan kerinduan pada sang suami.
"Dia memelukku dan mengatakan mencintai aku serta anak-anak. Oh, Tuhan, aku menyayanginya. Semoga dia dan yang lain segera ditemukan," Danica berkata sambil menangis. Dadanya naik turun lantaran sesak menahan kerinduan pada sang suami.
Danica
selalu membayangkan Weeks datang dan masuk lewat pintu depan. Dia mengatakan
sampai berhalusinasi jika suaminya ada di sekitarnya. Ibu
dari Lincoln’3 dan Jack’11 bulan ini tak putus harapan agar ditemukannya Pesawat
Malaysia Airlines meskipun dia faham yang segala kemungkinan bertemu suaminya itu
agak tipis.
"Aku berharap pesawat itu mendarat di sebuah tempat dan
suami saya sedang menyeruput kopi.
Semoga,"
ucap Danica........
Dailynews.com/Merdeka.com/12/3/2014
0 comments:
Post a Comment