Sponsor

Friday, February 7, 2014

Hikmah - Pengalaman Aasiya Memilih Islam Sebagai Jalan Kehidupan nya...

Aasiya Inaya, dilahirkan dalam keluarga yang menganut agama Hindu yang meyakini bahwa Tuhan itu ada dalam berbagai wujud mulai dari air, sungai, batu sampai pepohon. Oleh sebab itu, Aasiya mengaku bangga sebagai penganut politheis, yang meyakini bahwa semua objek ciptaan Tuhan layak disembah kerana menurutnya,setiap benda ada bahagian Tuhan di dalamnya.
Tapi keyakinan Aasiya mulai berubah bila dia mengenali Islam, Sebelum memutuskan mengucapkan dua kalimah syahadat, Aasiya mengalami kemurungan jiwa. Jiwanya menjadi kacau antara kebenaran Islam dan dipinggir hatinya, masih meragui kebenaran Islam.
Kata Aasiya…“Saya pertama kali mengenali Islam di sekolah menengah atas. Kebanyakan teman-teman sekelas saya adalah Muslim dan setiap waktu istirahat kami selalu berdiskusi tentang Islam, terutamanya propaganda anti-Islam yang dilancarkan organisasi-organisasi Hindu di India pasca serangan 11 September dan kerusuhan di Gujarat,”… “ Sepanjang pergaulan, teman-teman Muslim berusaha untuk meluruskan berbagai pandangan-pandangan saya yang salah tentang agama monoteis, hak perempuan, status mereka dan berbagai mitos tentang Islam yang klise.”..“Tapi, keupayaan mereka tidak begitu meyakinkan saya. Saya tetap memegang teguh keyakinan dan tetap bangga sebagai penganut politheis”…
Bagaimanapun, sikap anti terhadap Muslim agak berkurang setelah mendengar penjelasan dari teman-temannya yang Muslim… “Saya mulai merasa tersentuh dengan penderitaan mereka, Muslim adalah sebahagian dari masyarakat kami,Mereka di pandang serong semata-mata ingin menjalankan ajaran agama mereka. Pandangan-pandangan saya pun jadi agak sekular …” sambung Aasiya.
Tapi semua itu belum menggerakkan hati Aasiya untuk memeluk agama Islam. Aasiya mulai beralih ke kelompok Arya Samaj, sebuah kelompok penganut agama Hindu yang keluar dari mainstream Hinduisme. Kelompok ini meyakini bahwa Hinduisme adalah agama monoteis dan tidak mengajarkan umatnya untuk menyembah berhala. Setelah menjadi bagian kelompok ini, Aasiya tidak lagi menyembah banyak benda, ia melakukan ritual Arya Samaj dan rajin ke kuil.
Setelah beberapa waktu menjalani ritual Arya Samaj, Aasiya menemukan bahwa keyakinan ini juga memiliki banyak cacat dan kekurangan. “Saya merasa kembali berada di sarang laba-laba yang sama, dimana ritual dan penyembahan terhadap api menjadi keutamaan terhadap keyakinan itu, sama seperti keyakinan yang saya anut dahulu,” jelasnya lagi…“Tapi saya menyebut itu semua sebagai langkah panjang, sebelum akhirnya saya sampai pada keputusan untuk memeluk agama Islam,” ujar Aasiya…“Kefahaman tentang Islam mulai saya rasakan begitu kuat ketika saya menjadi mahasiswa fakulti perundangan. Ketika itu saya mengikuti kuliah tentang undang-undang keluarga dalam agama Hindu dan Islam, mulai dari undang2 perkawinan, perceraian dan urusan keluarga lainnya.”
“Saya menemukan bahwa undang2 keluarga agama Hindu banyak memiliki kelemahan. Banyak ragamnya berkaitan teknik serta perbedaan pendapat, sehinggakan undang2 keluarga dalam agama Hindu kerap membingungkan dan tidak pasti. Di sisi lain, Undang2 keluarga yang diatur oleh Islam, sangat jelas, cermat dan pasti,” tutur Aasiya.
Sejak  itu, pandangan Aasiya terhadap Islam berubah sepenuhnya. “Pendapat saya langsung berubah hanya dalam satu malam. Apa yang selama ini saya anggap statis ternyata sebuah kestabilan. Ini membuat rasa ingin tahu saya tentang Islam memuncak dan saya menghabiskan waktu berjam-jam di internet untuk bicara dengan teman-teman saya yang dulu menjelaskan tentang Islam pada saya,” jelas Aasiya.
Sebagai seorang yang bergelar Mahasiswa jurusan perundangan, bukanlah sesuatu yang mustahil bagi Aasiya untuk mendapatkan maklumat seterusnya tentang Islam, Beliau menggunakan masanya untuk mencari kebenaran tentang Islam melaui Internet dan sering mengikuti Forum2 berkaitan Islam..Pengetahuannya tentang Islam sekaligus mengubah pendirian dan tutur bicaranya. Bersama-sama teman nya yang masih beragama Hindu…“Mereka menyebut bahwa saya sudah mengalami ‘cuci otak’ yang ingin mengubah penganut Hindu menjadi pemeluk Islam,” kata Aasiya tentang pendapat teman-teman Hindunya.
Dihati Aasiya terdapat sedikit kebimbangan terhadap sahabatnya yang tidak bersetuju dengan Islam. Dia merasa telah mengkhianati teman bahkan keluarganya. Tapi keyakinan Aasiya akan kebenaran Islam justeru makin kuat dan ia merasa tidak akan lari dari kebenaran itu.
Kata Aasiya..“Sampai bila manusia akan menghindar diri dari kebenaran ? Anda tidak boleh hidup dalam kebohongan dan menerima kebenaran memerlukan keberanian seperti yang disebutkan dalam ayat Al-Quran dalam surat An-Nisaa; ‘ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan’.”
Sambung Aasiya….“Semenjak hari itu, kebimbangan saya lenyap. Saya merasa, jika saya tidak pernah memeluk Islam dan selamanya saya tidak akan pernah memiliki Islam, saya tetap dicengkam oleh  kehidupan yang materialistik ini, dimana hawa nafsu membuat kita enggan melakukan hal-hal yang benar,”Aasiya akhirnya memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan rasmi menjadi seorang Muslimah sejati… “Alhamdulillah, hari ini saya menjadi seorang Muslimah. Saya berusaha belajar dan terus belajar al-Quran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Insya Allah, saya akan mengikuti sunah-sunahnya dengan lebih baik. Dengan bantuan beberapa teman dan sebuah organisasi Islam, saya belajar salat lima waktu,” tuturnya..

Persoalan Aasiya sekarang adalah memberitahukan tentang keislamannya pada teman-teman Hindunya dan orangtuanya. “Cepat atau lambat, saya pasti akan memberitahu mereka. Saya berharap mereka menghormati keputusan saya dan saya berdoa, semoga Allah swt memberikan kekuatan sehingga saya bisa istiqomah dengan keputusan saya menjadi seorang Muslim,”.... Aasiya.

0 comments:

Post a Comment

http://penburukonline.blogspot.my/