Sponsor

Tuesday, October 20, 2015

Selembar Warkah - Tinggalkan Syiah Mu Dan Kembalilah Kepangkuan Kami..

Ku tuliskan warkah ini dari lubuk hatiku yang paling dalam..
Entah kelak akan sampai kepadamu atau tidak.?
Entah kau akan sempat membacanya atau tidak.?
Entah kau akan peduli atau tidak.?.. Aku tidak tahu..!
Sekian lama aku telah mendengar tentang mu 
Membaca kisah-kisah mu
Dulu aku berfikir, ahh…biarlah itu urusan mu sendiri
Tapi, semakin hari semakin bertambah kerisauanku. Membaca,mendengar, mengkaji berita-berita tentang mu. Semakin bengong aku...

Mut’ah…
Inilah yang membuatku ingin menyurati mu…
Aku tak tahu apakah engkau menikmatinya (mut’ah itu) atau tidak !
Tapi, aku berbicara dari hati ke hati denganmu…
Seorang wanita yang terlahir dari seorang ibunda Hawa…
Terlepas dari dalil apa yang engkau pegang dan yakini, aku hanya ingin membawamu kepada alam fitrah dan kudrat mu sebagai wanita…
Sungguh.!.tak tega rasanya membayangkan dirimu yang dipeluk oleh lelaki. Sesiapa saja yang mahukan dirimu..
Dalam tempoh dan waktu sekehendak mereka…
Aku tidak bisa membayangkan...
Sekiranya dirimu mengandung, namun dalam masa itu ikatan mut’ah itu sudah tamat. Tanpa engkau punya hak menuntut apa-apa pun.
Tidakkah engkau kembali sedar bahawa agama ini islam yang murni. Begitu menjaga dan memelihara kaum wanitanya..
Hijab kamu..
Allah syari’atkan demi menjaga kehormatan mu..
Menahan dari tangan-tangan nakal yang akan menjamah mu..
Menghalang lirikan dan pandangan mata liar yang akan meragut kehormatanmu
Hijab kamu hanya akan halal dibuka oleh lelaki pilihan yang Allah jodohkan untuk mu. Lelaki yang akan bertanggungjawab seutuhnya untuk dirimu..
Lelaki yang kan menyayangimu.., menjagamu.., 
Menafkahkan lahir batin hanya untuk kamu..
Lelaki yang akan menjadi tempat bersandarmu di waktu susah dan senang..
Lelaki yang akan menjadi ayah bagi anak-anak mu dan lelaki yang tulus mencintai mu. Hari ini,esok atau lusa sehingga ajal menjemputmu..
Begitu sedih hatiku, ketika membaca kisah salah seorang temanmu. Ketika di satu malam yang gelap ia bersedia dimut’ah, namun setelah selesai hajatnya baru mereka tersedar, kalau yang lelaki itu adalah abang kandungnya sendiri atau temanmu itu adalah adik kandung mu sendiri.?.
Astagfirullahal ‘adziim..Tidak ada lagi keinsafan buat mu..?
Agama seperti apa yang sudah menjerat mu.. 
Perbuatan sekeji itu masih dianggap ibadah dan keutamaan diri mu..
Ya Allah...
Bolehkah engkau berfikir dengan akal sihatmu.. 
Betapa banyak dari temanmu..
Hari ini mereka menjerit dengan bayangan penyakit yang menakutkan yang telah menjamah tubuh lemah mereka.?.
AIDS yang hampir tidak memberi jaminan apakah setiap orang di antara kamu baik laki ataupun perempuan mampu selamat dari penyakit ini..
Jika tradisi mut’ah memut’ah terus kamu lakukan…..
Sedangkan negara yang menjadi kiblatmu hampir-hampir menjadi negara teratas dengan kes penderita AIDS termashur diseluruh dunia.?.
Ohh, sekiranya ajaran yang kamu ikuti hari ini yang paling lurus,maka hari ini kamu adalah wanita yang paling berbahagia. Namun aku membaca banyak berita tentang kamu, pengakuan dari teman-teman mu. Betapa hidup mereka tersiksa, diliputi gundah gulana.Sekian lama bersama dengan lelaki mut’ahnya tanpa ada “status” yang jelas. Nyenyak kah tidurmu ketika memikirkan suami mut’ah mu akan meniduri wanita lain semahunya.? Lenakah tidurmu ketika kamu mendekap bantal dan suami mu sedang mendakap tubuh lembut wanita lain.?.

Jika kamu tahu..
Begitu terpesongnya fahaman kamu, tentu dan pasti kamu akan kembali kepada kami. Meskipun pun dalam keadaan merangkak.

Masihkah kamu mengaku kami teman mu..
Jika keyakinanmu tentang rukun iman atau islam telah berubah.?.
Jika lisanmu mencela para sahabat baginda Rasulullah SAW.
Jika Isteri baginda Rasullah dipandang sesat pada mu.?.
Jika sikapmu terhadap imam-imam mu melebihi dari segalanya.?.
Jika Al-Quran masih kau ragukan.?.
Jika Malaikat Jibril dituduh salah mnyampaikan wahyu.?.
Jika Baginda Rasulullah sendiri masih dianggap belum sempurna menyampaikan risalah islam.?.
Jika begitu, Maka kami bukan dari kalangan seaqidah dengan kamu..!
Tapi...
Jika tidak sampai kepada keadaan seperti itu..
Jika ternyata ada keraguan tentang Syi’ah dalam diri mu ajaran dan keraguan kamu tentang ritual yang kau jalani hari ini. Jika ternyata masih ada secebis keimanan kamu tentang ISLAM yang benar ini di hatimu..
Maka, kembalilah kamu..
Kembalilah..
Balikkan tubuhmu..
Langkahkan kakimu menuju kami..
Jejaki kembali jalan Sunnah ini..
Tinggalkan Syi’ah dengan seluruh omongan palsunya..
Tinggalkan ia dengan muth’ahnya sehingga Allah membalas kepada mereka apa yang berhak atas kepalsuan mereka..
Kita akan kembali menjadi saudara seiman, seaqidah dan satu keyakinan…
Kembalilah..
Jika engkau ingin menikmati kebahagiaan yang hakiki..
Dirimu dan anak-anakmu..
Engkau akan menjadi wanita mulia ditengah-tengah kami..
Tidak perlu lagi engkau memukul-mukul menyakiti wajah dan tubuhmu di peringatan karbala mereka.Tak perlu lagi kau bergerombolan dihadapan Ulama Marja’ mereka untuk mendapatkan giliran mut’ah tertinggi dan teragong.. Sungguh mereka tidak adil. Ketika mereka membenarkan dirimu dimut’ah namun melarang putri-putri mereka dimut’ah..Cukuplah ini sebagai bukti..

Akhir dari risalahku ini, pesanku padamu..
Jika engkau ingin benar-benar kembali…
Jika engkau ingin benar-benar bertaubat…
Kami tetap ada disini. Yang akan merangkulmu,memelukmu dan mengingatkan kembali tentang Islam yang indah ini. Mari bersama dengan kafilah kami. Bersama mengarungi bahtera dengan kapal kami.Tinggalkan nafsu syahwat , sesungguhnya itu hanya kesenangan yang sementara..
Namun, jika engkau tetap dalam pilihanmu.Pendirian kamu tak terhakis. Keyakinan mu yang terlalu menghitam dan doktrin Syi’ah telah memenuhi akal pikiranmu maka Biarlah,...
Tinggalkan risalah ini. Aku ingin menjaga mereka, mengingatkan mereka tentang kesesatan ajaran Syiah yang engkau telah terjerat di dalamnya.Kami masih punya teman.

Dan jika dengan risalah ini engkau atau teman mu yang lain jesteru membenci kami, ingatlah..Allah tetap bersama kami, perjuangan kami dan kami akan terus menyuarakan Islam yang sebenar mengikut Sunnah Nabi kami serta sunnah para sahabat Baginda Rasulullah SAW. Amiin ya Rabbalalamin..

0 comments:

Post a Comment

http://penburukonline.blogspot.my/