Yaman sejak lama dikenal sebagai
pusat penyebaran Syi’ah Zaidiyah. Menurut para ulama, Zaidiyah adalah kelompok
Syi’ah yang paling dekat dengan Ahlussunnah. Mereka hanya mendahulukan Ali bin
Abi Thalib daripada Utsman bin Affan. Tidak sampai melakukan pengkafiran kepada
para sahabat nabi. Pertanyaannya, apakah sekarang Syi’ah jenis ini masih
ada ?
“Dulu memang di Yaman itu pusatnya Syi’ah
Zaidiyah, mereka lebih dekat dengan Ahlussunnah, tak ada akidah pengkafiran
pada mereka. Hanya sekarang seluruh Syi’ah disana adalah Imamiyah,” kata Ketua
Dewan Fatwa MIUMI, DR. Ahmad Zain An Najah diacara Seminar Sehari ‘Gerakan
Syi’ah dan Stabilitas Nasional, digedung Dewan Dakwah, Ahad (27/4/2014)
Ahmad Zain Mengungkapkan, di Yaman
kini berkembang Syi’ah Hutsi, pengikut Badruddin Al Hutsi. “Syi’ah Hutsi itu
sama dengan Imamiyah atau Rofidhoh, mereka mengkafirkan majority para sahabat
nabi,” ujarnya.
Sejak dulu, masyarakat Yaman tak
pernah hidup damai, terus-terusan bergolak. Syi’ah disanapun angkat senjata
memerangi Ahlussunnah. Kini di Yaman, kata alumni S3 Universitas Al Azhar Mesir
ini, Syi’ah begitu kejam dan berani membunuh dan memerangi Ahlussunnah.
“Mereka membunuh, mengusir dan
memerangi Ahlussunnah, padahal awalnya jumlah mereka sedikit kemudian terus
berkembang pesat sehingga berani menyerang,” paparnya. Padahal, kata ustadz
Zain, demikian pria ini biasa dipanggil, awalnya Syi’ah di Yaman itu berupa
pengajian kecil-kecilan.
“Awalnya Syi’ah di Yaman itu
melakukan pengajian-pengajian biasa, tapi kini mereka memiliki kekuatan
sehingga pihak angkatan bersenjata Yaman tak bisa berbuat apa-apa untuk
mencegah tindakan mereka,” tandasnya.
Demikianlah Syi’ah, 'ketika jumlah mereka besar maka bersiaplah
untuk kehancuran sebuah negeri karena mereka akan membunuh siapa saja yang
menghalanginya. Sangat banyak contohnya, seperti di Irak, Lebanon, Pakistan,
dan lain-lain'.
Credit Gema slam
0 comments:
Post a Comment