Perdana menteri Turki, Recep Tayyip
Erdogan, mengungkapkan keinginannya pengadilan di Mesir tidak meneruskan
hukuman mati terhadap 529 rakyatnya. Kalau benar mereka dieksekusi dengan vonis
tersebut, maka pengadilan Mesir telah melakukan kejahatan besar yang tidak akan
dilupakan sepanjang sejarah.
Dalam temubualnya di depan para pengacara
Turki, Jumat 11/4/2014, Erdogan juga menekankan bahwa pengadilan Mesir tidak
memiliki hati nurani dan keberanian. Pengadilan telah dikuasai oleh orang-orang
tertentu yang menganggap orang lain hanya sebagai budak. Pengadilan seperti ini
sentiasa terdedah untuk melakukan kejahatan pada bila-bila masa pun.
Erdogan juga menyatakan bahwa Turki dan
seluruh dunia terus mengikuti perkembangan politik di Mesir dengan perasaan
penuh ketegangan. Turki terus mengutuk terlalu banyak sekali mangsa yang tidak
berdosa terkorban di Mesir. Padalah mereka hanya sedang memperjuangkan hak dan
keadilan di Mesir. Hak yang sama sebenarnya telah dijadikan hakim untuk
menghukum 529 penentang kudeta tersebut dengan hukuman mati.
0 comments:
Post a Comment