Khamis 3 Julai 2014, Tepat setahun pertama sejak Presiden Mesir
Mohammad Morsi digulingkan dari jawatan Presiden angkara Kudeta, Mesir dipenuhi
dengan aksi demontrasi secara besar-besaran di Cairo serta beberapa wilayah
lainnya di Mesir. Para pendukung Presiden Morsi melakukan nya sebagai
memperingati peristiwa penggulingan Morsi oleh junta Tentera yang didalangi
oleh Jen. Fatah As Sisi.
Demontrasi yang digelar sebagai ‘ hari kemarahan’ itu bagaimanapun
bertukar menjadi tragedi apabila pasukan keamanan Mesir melepaskan gas pemedih
mata untuk membubarkan penunjuk perasaan. Pemerintah Kudeta Mesir telah menahan
lebih 150 orang pendukung gerakan Ikhwan Muslimin.
Sementara itu, lima warga Mesir dikhabarkan meninggal di Kairo,
tiga di wilayah Giza, selatan Kairo sementara puluhan yang lain cedera. Dua
yang lainnya dicatatkan meninggal di dalam ledakan bom di Kerdasa, sebuah
perkampongan berhampiran Giza.
Ketegangan di Mesir tetap berterusan sejak bekas Menteri Pertahanan
Mesir, Fatah As Sisi menjadi Presiden pada mei lalu. Semenjak peristiwa
penggulingan Dr Morsi, lebih dari 1,500 warga Mesir mati ditembak oleh Regim
Kudeta, Ratusan pendukung Ikhwan Muslimin dihukum mati tapa perbicaraan yang
adil serta ribuan lagi dipenjara sementara itu penganiayaan terhadap kaum
wanita dan kejahatan seksual terus berlaku dipenjara-penjara Kudeta.
Fatah as Sisi yang sebelum ini berjanji untuk melakukan
tranformasi Demokrasi dan memperkasakan undang-undang baru di Mesir dilihat
hanyalah sebuah retorik untuk menutup segala kebiadapan mereka. Ternyata semua
hanyalah tipu muslihat belaka, apa yang berlaku adalah sebaliknya. Kebiadapan
dan kekejaman terhadap Jamaah Ikhwan Muslimin dilakukan tanpa henti. Bahkan As
Sisi sendiri telah bekerjasama dengan sejumlah negara luar untuk menghancurkan
Ikhwan Muslimin.-Pelbagai sumber
0 comments:
Post a Comment