Seorang
lelaki berasal dari Negara Bagian Idaho, Oscar Ramiro Ortega-Hernandez berjaya
melepaskan tembakan kearah White House tetapi gagal untuk mencapai sasaran nya
untuk membunuh Presiden Amerika, Barrack Obama. Oscar Ramiro mendakwa bahawa
dia sedang melaksanakan sebuah ‘Misi dari Tuhan’ untuk membunuh Obama. Serangan
itu dicatatkan berlaku pada 11 Nov 2011 yang lalu.
Pengadilan
Amerika yang membicarakan kes ini mendakwa sekurang-kurang nya lapan das
tembakan telah dilepaskan. Tidak ada yang cedera dalam kejadian ini sementara
Obama dan keluarganya tidak berada di White House ketika kejadian berlaku.
Oscar
Ramiro Ortega-Hernandez ’23 dibicarakan dan didapati bersalah atas dakwaan
keganasan dan memiliki senjata. Selain dipenjara, Oscar Ramiro juga dituntut
untuk membayar gantirugi sebanyak 94 ribu dollar US dan wajib melaporkan diri
setelah bebas dari penjara.
Pengadilan
Amerika, Ronald Machen dalam pernyataan menyebut,.. ‘Lelaki ini memandu
kenderaan melintasi bagunan White House dan melakukan serangan menggunakan
senapang patah. ‘Dia di motivasikan oleh kebenciannya terhadap Presiden Barack
Obama serta keinginan nya untuk melakukan sebuah revolusi terhadap pemerintah’...
‘Hukuman penjara selama 25 tahun ini menunjukkan bahawa siapapun yang datang ke
ibu kota untuk melakukan aksi kekerasan harus mempertimbangkan hidupnya selama
beberapa tahun di penjara’...
Ortega-Hernandez ditangkap di wilayah Indiana, Negara Bagian
Pennsylvania setelah aksi serangannya itu terhadap White House. Menurut catatan
dari Jabatan Kehakiman Amerika,.. Ortega-Hernandez sering membuat pernyataan
anti kepada pemerintah sejak 2010. Dia pernah menyebut Obama sebagai 'iblis'
dan juga sebagai 'anti-Kristian', sementara itu, Ortega selalu menyebut dirinya
sebagai 'perajurit Tuhan berhati dingin'.....
Asia One/Merdeka.com/Selasa 1 April 2014
0 comments:
Post a Comment