Tingginya Nilai Sebuah ‘Kemaafan’ Dapat Menyelamatkan Umat.....

Seminit lagi, mungkin nyawa pemuda ini akan berpisah dari badan. Yang mungkin tinggal hanyalah nama. Namun nasib berpihak kepadanya. Ketika ‘tali gantong’ sudah menjerat tengkoknya, datang sebuah ‘kemaafan’ untuk menyelamatkan nyawanya...ikuti kisah detik-detik yang mengharukan ini..

Peristiwa ini berlaku pada 15 April 2014 . Seorang lelaki bernama Balal ‘20 menghadapi hukuman mati yang telah ditetapkan sebuah mahkamah di Iran kerana membunuh teman nya yang bernama Abdolah Hosseinzadeh. Sesuai dengan bentuk hukuman di Iran, Balal harus mati di tali gantung.

Ketika hukuman hendak dilaksanakan, bahkan tali gantung sudah melingkar di tengkok, saat itu terjadilah hal yang mengharukan. Ibu kepada Abdolah, Samereh Alinejad menerpa ke arah tiang gantungan dan ‘memaafkan’ Balal. Si ibu terus saja menampar muka Balal, bukan tanda untuk membalas dendam siibu terhadap Balal, tetapi sebagai tanda dirinya sudah ‘memaafkan’ pembunuh puteranya itu.

Dalam hukum qishas mengikut Syariat Islam, ‘kemaafan’ dari keluarga dapat membatalkan hukuman mati seorang pembunuh. Sehingga akhirnya hukuman terhadap Balal telah dibatalkan. Dengan penuh rasa tenang, Si ibu pula tolong membantu membuka ikatan tali gantung di leher Balal. Sambil menitiskan air mata, si ibu berkata... ‘Saya orang beriman, saya bermimpi bahawa Putera saya kini tenang dan berada di tempat yang baik, bahkan ibu saya menyuruh saya untuk memaafkan pembunuhnya’,....

Pembunuhan itu terjadi di tahun 2007, ketika itu Abdolah dan Balal masih berusia belasan tahun. Balal akhirnya dijatuhi hukuman gantung sampai mati atas perbuatannya. Beruntung, peristiwa yang mengharukan ini terjadi dan menyelamatkan nyawanya...