Seorang komandan jihad dan ahli bom asal Malaysia, Zulkifli bin Hir,
yang telah bekerja dengan tiga kelompok jihad di Asia Tenggara dilaporkan gugur
syahid (Insyallah) dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Filipina di di kota
Mamasapano Maguindanao di Filipina selatan hari Ahad (25/1/2015).
"Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Roji'un...Marwan telah dipanggil "kekasihnya" pada awal Subuh ini, semoga Allah terima amal jihadnya," demikian bunyi BC yang masuk di grup redaksi voa-islam hari Senin dini hari.
"Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Roji'un...Marwan telah dipanggil "kekasihnya" pada awal Subuh ini, semoga Allah terima amal jihadnya," demikian bunyi BC yang masuk di grup redaksi voa-islam hari Senin dini hari.
BC itu, mengutip laporan dari sumber anonim mengatakan bahwa Zulkifli bin Hir
atau lebih dikenal dengan sebutan Marwan telah gugur syahid (Insyallah) dalam
bentrokan dengan Polisi Nasional Filipina (PNP) dan tentara Filipina (AFP)
kemarin pagi.
Sumber itu mengatakan bahwa Marwan adalah mujahid keenam yang syahid dalam
peristiwa tersebut.Mujahidin BIFF dan anggota MILF juga merebut banyak ghonimah senapan dari
pasukan keamanan Filipina yang tewas.
Sumber tersebut mengatakan bahwa 38 anggota polisi dan tentara Filipina tewas dalam peristiwa itu sementara 6 lainnya kabur melarikan diri. Dia menambahkan bahwa militer Filipina sendiri belum tahu kalau Marwan adalah salah satu mujahid yang syahid.
Sumber tersebut mengatakan bahwa 38 anggota polisi dan tentara Filipina tewas dalam peristiwa itu sementara 6 lainnya kabur melarikan diri. Dia menambahkan bahwa militer Filipina sendiri belum tahu kalau Marwan adalah salah satu mujahid yang syahid.
Salah sasaran
Berita kesyahidan Marwan juga dikatakan oleh seorang petinggi militer Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Von Al-Haq kepada Inguire Filipina, menyatakan bahwa beberapa anggota BIFF, termasuk Marwan, telah gugur dalam bentrokan senjata dengan Pasukan Komando Polisi Fipipina (SAF) di bawah Komandan Guiawan di Tukanalipao. Von Al-Haq menceritakan bahwa SAF tengah mengejar individu "bernilai tinggi" yang diduga sebagai Zulkifli bin Hir alias Marwan, seorang mujahid asal Malaysia anggota BIFF, di desa pedalaman Tukanalipao di kota Mamasapano Maguindanao ketika mereka kemudian salah merobos ke dalam basis Basis Komando 105 MILF sebelum fajar sehingga memicu baku tembak selama berjam-jam.
Dia mengatakan kelompok SAF yang berpartisipasi dalam operasi itu awalnya tidak ditugaskan ke daerah tersebut, karena mereka berasal dari Kota General Santos. "Mereka semua baru ke daerah itu dan tahu sedikit tentang itu," kata Al Haq.
Polisi mengirim lebih banyak bala bantuan untuk menyelamatkan pasukan komando, tetapi kemudian disergap oleh Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) dekat desa.
Insyinyur terlatih lulusan AS
Zulkifli bin Hir, alias Zulkifli Abdhir, yang memiliki sejumlah alias, termasuk "Marwan," adalah "seorang insinyur terlatih lulusan Amerika Serikat" dan "dianggap pemimpin organisasi mujahidin Kumpulun Mujahidin Malaysia (KMM) dan anggota komando pusat Jemaah Islamiyah, "menurut Program untuk Keadilan AS. Dia dikatakan telah berlindung di Filipina sejak tahun 2003 dan telah menjabat sebagai pembuat bom untuk Kelompok Abu Sayyaf.Amerika Serikat telah menawarkan hadiah hingga 5 juta dolar (-+Rp.63 miliar) bagi informasi yang menjurus pada penangkapan atau keberadaan dari Zulkifli bin Hir, yang diyakini terlibat dalam beberapa serangan bom mematikan di Filipina.Zulkifli diduga berlindung dengan mujahidin dari Pejuang Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFF), sebuah kelompok pejuang Muslim di Filipina selatan yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang lebih memilih berdamai dengan pemerintah Filipina. Para anggota Jemaah Islamiyah, Abu Sayyaf, dan KMM rutin berlindung dan beroperasi bersama kelompok mujahidin Muslim di Filipina selatan. (ab/voi)
Berita kesyahidan Marwan juga dikatakan oleh seorang petinggi militer Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Von Al-Haq kepada Inguire Filipina, menyatakan bahwa beberapa anggota BIFF, termasuk Marwan, telah gugur dalam bentrokan senjata dengan Pasukan Komando Polisi Fipipina (SAF) di bawah Komandan Guiawan di Tukanalipao. Von Al-Haq menceritakan bahwa SAF tengah mengejar individu "bernilai tinggi" yang diduga sebagai Zulkifli bin Hir alias Marwan, seorang mujahid asal Malaysia anggota BIFF, di desa pedalaman Tukanalipao di kota Mamasapano Maguindanao ketika mereka kemudian salah merobos ke dalam basis Basis Komando 105 MILF sebelum fajar sehingga memicu baku tembak selama berjam-jam.
Dia mengatakan kelompok SAF yang berpartisipasi dalam operasi itu awalnya tidak ditugaskan ke daerah tersebut, karena mereka berasal dari Kota General Santos. "Mereka semua baru ke daerah itu dan tahu sedikit tentang itu," kata Al Haq.
Polisi mengirim lebih banyak bala bantuan untuk menyelamatkan pasukan komando, tetapi kemudian disergap oleh Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) dekat desa.
Insyinyur terlatih lulusan AS
Zulkifli bin Hir, alias Zulkifli Abdhir, yang memiliki sejumlah alias, termasuk "Marwan," adalah "seorang insinyur terlatih lulusan Amerika Serikat" dan "dianggap pemimpin organisasi mujahidin Kumpulun Mujahidin Malaysia (KMM) dan anggota komando pusat Jemaah Islamiyah, "menurut Program untuk Keadilan AS. Dia dikatakan telah berlindung di Filipina sejak tahun 2003 dan telah menjabat sebagai pembuat bom untuk Kelompok Abu Sayyaf.Amerika Serikat telah menawarkan hadiah hingga 5 juta dolar (-+Rp.63 miliar) bagi informasi yang menjurus pada penangkapan atau keberadaan dari Zulkifli bin Hir, yang diyakini terlibat dalam beberapa serangan bom mematikan di Filipina.Zulkifli diduga berlindung dengan mujahidin dari Pejuang Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFF), sebuah kelompok pejuang Muslim di Filipina selatan yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang lebih memilih berdamai dengan pemerintah Filipina. Para anggota Jemaah Islamiyah, Abu Sayyaf, dan KMM rutin berlindung dan beroperasi bersama kelompok mujahidin Muslim di Filipina selatan. (ab/voi)
By Voaislam/26 Januari 2015
0 comments:
Post a Comment